Rabu, 27 Mei 2009

Persipura Dasyat!!!


Jayapura- Persipura Jayapura benar-benar dasyat, betapa tidak , seluruh penduduk Kabupaten hingga Kota Jayapura dibuat menjadi “gila”. Segala aktivitas masyarakat, mulai dari pekerjaan di rumah, sekolah hingga kantor dibuat mendadak mati. Ibu rumah tangga meninggalkan pekerjaannya di rumah, pegawai kantor, baik negeri ataupun swasta meninggalkan pekerjaan kantornya, anak sekolah meninggalkan sekolahnya dan para buruh tak ketinggalan absen sehari, hanya untuk menanti dan menyambut kedatangan tim berjuluk Mutiara Hitam ini.
Tanda-tanda bakal terjadi penyambutan yang dasyat ini, sudah terlihat sejak pukul 06.00 Wit, Rabu (27/5), kemarin. Sepanjang jalan, mulai dari Jayapura hingga Sentani, dering kendaraan roda dua ataupun roda empat tak seperti hari biasa. Pagi itu, jalan Jayapura – Sentani benar-benar ramai. Para pengendaranya juga tidak seperti biasa, semua menggunakan kaos berwarna merah hitam warna kebanggaan Persipura Jayapura. Mereka tak lain, adalah masyarakat kota Jayapura yang menuju Bandara Sentani menanti punggawa-punggawa Mutiara Hitam yang berhasil mengunci gelar Juara Djarum ISL 2008/2009.
Meski Pesawat yang membawa tim Persipura belum tiba, namun, di luar pagar pembatas Bandar Udara, para pendukung dan simpatisan Persipura Mania sudah berjubel dan berjibaku di sekitar pintu masuk guna melihat dari dekat wajah-wajah para duta sepak bola Papua ini. Tepat pukul 06.45 Wit, pesawat Garuda yang mengangkut tim Mutiara Hitam dari Jakarta mendarat di Bandar Udara Sentani.
Awalnya penyambutan dengan pengalungan bunga serta tari-tarian di tangga pesawat oleh Ketua Umum Persipura MR Kambu, pengurus Persipura dan grup tari berjalan tertib dan hanya dikerumuni wartawan dan petugas bandara. Namun, belum sampai dipintu keluar, ratusan pendukung Persipura sudah menerobos blocade aparat di pintu masuk Bandara, sehingga situasi untuk kenyamanan pemainpun tidak dapat dihindarkan.
Rombongan menjadi pecah, satu per satu pemain menjadi incaran fans Persipura guna mengabadikan dengan foto bersama atau minta tanda tangan. Sehingga ketika menaiki panggung buatan di atas truk trailer, terjadi keterlambatan dan saling menungguh anggota tim lainnya.
Setelah keluar dari lokasi bandara Sentani, tepatnya di jalan masuk bandara sentani yang sejajar jalan keluar menuju makam Theys, para pemain Persipura dikejutkan oleh sambutan ratusan hingga ribuan pendukung, dari semua golongan, baik Persipura Mania maupun anak-anak hingga guru dari sekolah dasar, SMP maupun SMA yang berada di sekitar Sentani. Jalan Abe Sentanipun menjadi macet total selama hampir 8 jam, karena seluruh ruas jalan, nyaris dikuasai oleh massa simpatisan pendukung Persipura, roda dua maupun roda empat.
Terdengar teriakan histeris dari mulut cewe-cewe belia hingga Ibu-Ibu yang meneriaki satu per satu pemain Persipura yang menjadi idolanya. Tak hanya itu, buku, baju, topi atau apapun yang ada di tangan mereka langsung dilempar ke atas truk trailer, guna dibubuhi tanda tangan pemain. Nama Beto, Bio, David, Boas, Edu, Jack, Victor, Ian, Ricardo, Jendry, Ernest Jeremi dan pemain Persipura lainnya, menjadi buah bibir masyarakat sepanjang perjalanan.
Jabat tangan hingga lambaian tangan dari masyarakat terus mengiringi perjalalanan Persipura dari Sentani hingga Jayapura. Dasyatnya antusias masyarakat ini benar-benar dirasakan seluruh awak tim Persipura Jayapura. Untuk sampai di Taman Budaya Waena Kelurahan Heram saja, perjalanan itu harus memakan waktu kurang lebih tujuh ( 7 ) jam, tidak seperti biasa yang biasanya yang hanya membutuhkan waktu 30 hingga 45 menit ini.
Meski terlihat raut wajah sudah tampak capek dan melelahkan, namun Edu Ivakdalam cs masih tetap setia dan sabar melambaikan tangan dan memberi tanda tangan pada baju, buku dan apapun dari masyarakat. Ada hasrat untuk marah, hasrat merasa jenuh, capek dan menjengkelkan, tapi terpaksa harus ditahan, demi penghormatan atas antusias dan dukungan fans tercinta. Itulah yang dirasakan oleh rombongan Persipura, kemarin. Ingat, sejarah sulit terulang kembali, inilah momen bersejarah yang akan menjadi cerita indah di waktu mendatang dan untuk anak-anak Papua di masa mendatang. Bravo Persipura.(yomo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar