Rabu, 01 Juli 2009

Pengprov PSSI Papua Minta Masyarakat Tetap Tenang

Jayapura- Menyikapi masalah yang dihadapi Persipura Jayapura pada laga grand final Copa Indonesia, Minggu ( 28/6 ) lalu, yang kemudian berbuntut pada kekecewaan seluruh rakyat Papua, maka hal inipun mendapat perhatian serius dari Pengurus Provinsi ( Pengprov ) PSSI Papua.
" Bukan hanya masyarakat, kamipun merasakan hal yang sama. Kamipun sangat kecewa atas kepemimpinan wasit bahkan kepada PSSI dalam hal ini Badan Liga Indonesia," ujar Sekretaris Pengprov PSSI Papua, Usman Fakaubun kepada wartawan, di Wisma Soccer Kotaraja, kemarin.
Usman berharap, agar masyarakat tidak berlarut dalam memikirkan persoalan tersebut, tapi biarlah kasus itu menjadi pelajaran kita semua dan terlbih khusus buat PSSI dalam hal ini Badan Liga Indonesia, agar pada kompetisi yang akan datang dapat lebih profesional lagi dalam menyelenggarakan suatu kompetisi.
Terkait sanksi yang akan diberikan Komdis PSSI terhadap aksi WO Persipura, Usman menegaskan, bahwa Pengprov PSSI Papua akan berjuang sekuat tenaga menekan PSSI Pusat, agar membebaskan Persipura dari segala bentuk sanksi." Kami akan perjuangkan ke PSSI Pusat, sehingga hukumannya harus yang seringan-ringannya, atau kalau perlu sanksinya ditiadakan," jelasnya.
Mengenai hal tersebut, Pengprov PSSI Papua dengan seluruh pengurus baik di Provinsi maupun di daerah-daerah dalam waktu dekat ini menggelar rapat, untuk membahas masalah tersebut dan menentukan sikap.
" Kita lihat sanksinya nanti seperti apa, lalu kita akan bergerak menentukan sikap. Karena itu, kami harapkan sekali lagi kepada masyarakat, untuk tetap tenang dan bersama-sama mendoakan agar tim Persipura Jayapura tidak menerima hukuman yang berat," tandasnya.***

Pernyataan Purwanto, Kontroversial


Jayapura- Dugaan adanya skenario PSSI dan aparat pertandingan dalam pertandingan final Copa 2009, Minggu( 28/6 ), nampaknya akan menjadi bahan perdebatan serius. Pasalnya, Purwanto, sang wasit kontroversial itu, mulai salah tingkah. Hal itu dapat dilihat dari pernyataannya yang kontroversial, baik pada salah satu media televisi nasional maupun pada salah satu media cetak nasional
Saat tampil pada acara wawancara di salah satu TV Nasional, Selasa ( 30/6 ) lalu, Purwanto menjelaskan bahwa dirinya melihat kejadian bola mengenai tangan salah satu pemain belakang Sriwijaya FC, tapi dirinya tidak dapat memberikan hukuman, karena tangan bek tersebut menurut versinya, dalam keadaan tidak aktif. Sementara itu, kepada salah satu media cetak nasional, Purwanto mengatakan, bahwa dirinya tidak melihat kejadian itu ( Handsball ), sehinga dirinya tidak mengambil keputusan.
Dua pernyataan yang kontroversial ini, jelas menunjukkan adanya ketidakberesan dalam kepemimpinan Purwanto pada laga tersebut. Namun Purwanto menepis pemberitaan itu, dan mengatakan, bahwa apa yang dimuat dalam media cetak nasional adalah suatu kesalahan, karena dirinya merasa tidak pernah berbicara seperti itu.
" Ah itu salah tulis itu, wartawannya salah tulis, aku tidak ngomong gitu," ujar Purwanto, " saat ditanya Usman Fakaubun ( Sekum Pengprov PSSI Papua ) melalui percakapannya di Handphone yang didengar juga oleh pasific post. " Coba kamu jujur, apa yang sebenarnya terjadi," tanya Usman. Namun, belum sempat menjawab, handphonenya langsung ditutup.
Usmanpun tertawa, dan menyatakan, bahwa memang ada yang tidak beres, dan nampaknya sudah diskenariokan.
Adanya kejanggalan itu, diperkuat juga oleh pernyataan Inspektur wasit nasional asal Papua, ST Jarona. " Seharusnya Purwanto tidak bisa lagi untuk memimpin pertandingan, karena usianya sudah lewat, tapi kenapa dia diberikan kepercayaan itu, padahal, masih ada 7 wasit lainnya," tandas Jarona.***

Pernyataan Purwanto, Kontroversial


Jayapura- Dugaan adanya skenario PSSI dan aparat pertandingan dalam pertandingan final Copa 2009, Minggu( 28/6 ), nampaknya akan menjadi bahan perdebatan serius. Pasalnya, Purwanto, sang wasit kontroversial itu, mulai salah tingkah. Hal itu dapat dilihat dari pernyataannya yang kontroversial, baik pada salah satu media televisi nasional maupun pada salah satu media cetak nasional
Saat tampil pada acara wawancara di salah satu TV Nasional, Selasa ( 30/6 ) lalu, Purwanto menjelaskan bahwa dirinya melihat kejadian bola mengenai tangan salah satu pemain belakang Sriwijaya FC, tapi dirinya tidak dapat memberikan hukuman, karena tangan bek tersebut menurut versinya, dalam keadaan tidak aktif. Sementara itu, kepada salah satu media cetak nasional, Purwanto mengatakan, bahwa dirinya tidak melihat kejadian itu ( Handsball ), sehinga dirinya tidak mengambil keputusan.
Dua pernyataan yang kontroversial ini, jelas menunjukkan adanya ketidakberesan dalam kepemimpinan Purwanto pada laga tersebut. Namun Purwanto menepis pemberitaan itu, dan mengatakan, bahwa apa yang dimuat dalam media cetak nasional adalah suatu kesalahan, karena dirinya merasa tidak pernah berbicara seperti itu.
" Ah itu salah tulis itu, wartawannya salah tulis, aku tidak ngomong gitu," ujar Purwanto, " saat ditanya Usman Fakaubun ( Sekum Pengprov PSSI Papua ) melalui percakapannya di Handphone yang didengar juga oleh pasific post. " Coba kamu jujur, apa yang sebenarnya terjadi," tanya Usman. Namun, belum sempat menjawab, handphonenya langsung ditutup.
Usmanpun tertawa, dan menyatakan, bahwa memang ada yang tidak beres, dan nampaknya sudah diskenariokan.
Adanya kejanggalan itu, diperkuat juga oleh pernyataan Inspektur wasit nasional asal Papua, ST Jarona. " Seharusnya Purwanto tidak bisa lagi untuk memimpin pertandingan, karena usianya sudah lewat, tapi kenapa dia diberikan kepercayaan itu, padahal, masih ada 7 wasit lainnya," tandas Jarona.***